Mengungkap Rahasia Awet Muda: Manfaat Kolagen untuk Pria dan Wanita Di Atas 50 Tahun
Memasuki usia emas, 50 tahun ke atas, seringkali diiringi dengan berbagai perubahan pada tubuh. Kulit mungkin terasa tidak sekencang dulu, sendi mulai terasa kaku, dan energi tak lagi sama. Ini adalah bagian alami dari proses penuaan, namun bukan berarti kita tidak bisa melakukan apa pun untuk menjaga kesehatan dan vitalitas. Pernahkah Anda mendengar tentang kolagen? Protein ajaib ini mungkin menjadi salah satu kunci untuk menua dengan lebih anggun dan sehat.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas manfaat kolagen untuk pria dan wanita berusia 50 tahun ke atas. Kita akan menyelami dunia protein struktural ini, memahami perannya yang krusial dalam tubuh, bagaimana produksinya menurun seiring usia, dan yang terpenting, bagaimana asupan kolagen – baik dari makanan maupun suplemen – dapat membantu Anda merasa dan tampil lebih baik di usia matang. Mari kita mulai perjalanan ini bersama!

Apa Itu Kolagen dan Mengapa Penting Seiring Bertambahnya Usia?
Sebelum membahas manfaatnya, mari kita kenali dulu apa sebenarnya kolagen itu.
Protein Fondasi Tubuh Kita
Kolagen adalah protein struktural yang paling melimpah dalam tubuh manusia, menyusun sekitar 30% dari total protein tubuh kita. Anggap saja kolagen sebagai ‘lem’ atau kerangka yang menyatukan tubuh, memberikan kekuatan, struktur, dan dukungan pada berbagai jaringan. Mulai dari kulit, otot, tulang, tendon, ligamen, hingga pembuluh darah dan lapisan usus, semuanya bergantung pada kolagen untuk integritas dan fungsinya.
Struktur unik kolagen, yang dikenal sebagai triple helix, memberikannya kekuatan tarik yang luar biasa. Inilah mengapa jaringan seperti tendon (penghubung otot ke tulang) dan ligamen (penghubung tulang ke tulang) sangat kuat dan tahan regangan. Selain memberikan kekuatan, kolagen juga berperan penting dalam elastisitas kulit dan proses penyembuhan luka, fungsi yang semakin vital seiring bertambahnya usia.
Penurunan Alami Produksi Kolagen Setelah Usia 50
Sayangnya, kemampuan tubuh kita untuk memproduksi kolagen tidak berlangsung selamanya dengan kapasitas penuh. Produksi kolagen secara alami mulai menurun setelah usia 20 tahun. Penurunan ini menjadi lebih signifikan setelah kita menginjak usia 50 tahun. Bagi wanita, penurunan ini seringkali lebih drastis setelah menopause akibat perubahan hormonal, khususnya penurunan kadar estrogen yang berperan dalam sintesis kolagen.
Apa akibatnya? Penurunan produksi kolagen inilah yang berkontribusi pada banyak tanda penuaan yang kita kenal: kulit kendur dan berkerut, sendi kaku dan nyeri, tulang lebih rapuh, dan massa otot yang berkurang. Inilah mengapa memahami manfaat suplementasi atau peningkatan asupan kolagen menjadi sangat relevan bagi populasi 50 tahun ke atas.
Manfaat Utama Kolagen untuk Pria dan Wanita di Atas 50 Tahun
Kabar baiknya, kita bisa melawan efek penurunan kolagen ini. Berbagai penelitian menunjukkan potensi manfaat signifikan dari peningkatan asupan kolagen, terutama bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
Kulit Lebih Kencang dan Tampak Muda
Ini mungkin manfaat kolagen yang paling terkenal. Seiring bertambahnya usia, kulit kehilangan elastisitas dan kelembapannya, menyebabkan munculnya kerutan dan garis halus. Kolagen adalah komponen utama dermis (lapisan tengah kulit) yang bertanggung jawab atas kekencangan dan kekenyalan.
Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi kolagen oral (yang diminum) dapat memberikan hasil yang menjanjikan. Beberapa studi menemukan bahwa asupan peptida kolagen dapat meningkatkan hidrasi dan elastisitas kulit pada lansia. Manfaat ini juga berpotensi mengurangi tampilan kerutan dan garis halus yang seringkali menjadi perhatian utama. Sebuah review sistematis dan meta-analisis bahkan menyimpulkan bahwa suplementasi kolagen terhidrolisis efektif dalam meningkatkan parameter kulit seperti hidrasi, elastisitas, dan pengurangan kerutan. Berbeda dengan krim kolagen yang molekulnya terlalu besar untuk diserap kulit secara efektif, suplemen oral bekerja dari dalam untuk mendukung struktur kulit. Selain itu, ada indikasi awal bahwa kolagen dapat membantu mengurangi tampilan selulit, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Sendi Lebih Nyaman dan Bergerak Lebih Leluasa
Nyeri sendi, terutama akibat osteoarthritis (pengapuran sendi), adalah keluhan umum di kalangan lansia. Osteoarthritis terjadi ketika tulang rawan yang melindungi ujung tulang di persendian menipis. Kolagen, khususnya Tipe II, merupakan komponen utama tulang rawan.
Suplementasi kolagen, terutama undenatured type II collagen (UC-II) atau peptida kolagen terhidrolisis, telah menunjukkan potensi untuk meredakan nyeri dan kekakuan sendi pada penderita osteoarthritis. Dengan mendukung kesehatan tulang rawan, kolagen dapat membantu meningkatkan mobilitas dan fungsi sendi, memungkinkan Anda tetap aktif bergerak. Beberapa penelitian klinis mendukung efek ini, menunjukkan perbaikan yang signifikan pada skor nyeri dan fungsi sendi peserta.
Tulang Lebih Kuat, Risiko Osteoporosis Berkurang
Osteoporosis, kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah, merupakan risiko kesehatan serius, terutama bagi wanita pascamenopause. Kolagen membentuk matriks atau kerangka protein dalam tulang, tempat mineral seperti kalsium dan fosfor menempel. Tanpa matriks kolagen yang kuat, tulang akan kehilangan kekuatannya.
Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi peptida kolagen spesifik dapat membantu meningkatkan kepadatan mineral tulang (BMD), khususnya pada wanita pascamenopause. Sebuah studi terkontrol acak menemukan bahwa wanita pascamenopause yang mengonsumsi 5 gram peptida kolagen setiap hari selama 12 bulan mengalami peningkatan BMD yang signifikan dibandingkan kelompok plasebo. Studi lanjutan pada kelompok yang sama menunjukkan efek positif ini bertahan dalam jangka panjang. Dengan mendukung struktur tulang, kolagen berpotensi mengurangi risiko patah tulang.
Menjaga Kekuatan dan Massa Otot
Kehilangan massa dan kekuatan otot seiring bertambahnya usia, yang dikenal sebagai sarcopenia, adalah tantangan lain bagi lansia. Kondisi ini dapat memengaruhi keseimbangan, mobilitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Kolagen menyusun sekitar 1-10% dari jaringan otot dan penting untuk kekuatan serta fungsi otot.
Meskipun bukan pengganti protein utama seperti whey, penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan suplementasi kolagen dengan latihan resistensi (angkat beban) dapat membantu melawan sarcopenia. Sebuah studi pada pria lansia dengan sarcopenia menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi peptida kolagen setelah latihan mengalami peningkatan massa otot dan kehilangan lemak yang lebih besar dibandingkan kelompok plasebo. Ini menunjukkan bahwa kolagen dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk program latihan guna mempertahankan kekuatan di usia senja.
Potensi Manfaat Kesehatan Lainnya
Selain empat manfaat utama di atas, kolagen juga dikaitkan dengan potensi manfaat kesehatan lainnya:
- Kesehatan Jantung: Kolagen memberikan struktur pada arteri dan pembuluh darah. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa suplementasi kolagen dapat membantu mengurangi kekakuan arteri dan mencegah aterosklerosis, meskipun riset lebih lanjut diperlukan.
- Kesehatan Rambut dan Kuku: Sebagai protein struktural, kolagen juga berkontribusi pada kekuatan rambut dan kuku. Beberapa orang melaporkan rambut dan kuku yang lebih kuat dan tumbuh lebih cepat setelah mengonsumsi suplemen kolagen.
- Kesehatan Usus: Kolagen adalah bagian dari jaringan ikat di lapisan usus. Ada klaim bahwa kolagen dapat membantu memperkuat lapisan usus dan mengatasi sindrom usus bocor (leaky gut), namun bukti ilmiah yang kuat untuk manfaat ini masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Memilih Jenis Kolagen yang Tepat untuk Kebutuhan Anda
Tahukah Anda bahwa ada lebih dari 28 jenis kolagen dalam tubuh? Namun, sekitar 80-90% terdiri dari Tipe I, II, dan III. Jenis-jenis inilah yang paling umum ditemukan dalam suplemen dan paling relevan untuk kebutuhan lansia.
- Tipe I: Ini adalah jenis kolagen yang paling melimpah, ditemukan di kulit, tulang, tendon, dan ligamen. Sangat penting untuk elastisitas kulit dan kekuatan tulang. Sumber umumnya termasuk kolagen sapi (bovine) dan ikan (marine).
- Tipe II: Terutama ditemukan di tulang rawan elastis, menjadikannya kunci untuk kesehatan sendi. Sangat bermanfaat bagi penderita nyeri sendi atau osteoarthritis. Sumber utamanya adalah kolagen ayam.
- Tipe III: Sering ditemukan bersama Tipe I di kulit, otot, dan pembuluh darah. Mendukung struktur organ dan elastisitas kulit. Sumber umumnya adalah kolagen sapi (bovine).
- Tipe V: Ditemukan di permukaan sel, rambut, dan plasenta. Berperan dalam kesehatan rambut.
- Tipe X: Terlibat dalam pembentukan tulang dan tulang rawan. Relevan untuk kesehatan tulang dan sendi.
Tabel 1: Jenis Kolagen Utama dan Manfaatnya untuk Lansia
Jenis Kolagen | Lokasi Utama dalam Tubuh | Manfaat Relevan untuk Lansia (Usia 50+) | Sumber Umum dalam Suplemen |
Tipe I | Kulit, tulang, tendon, ligamen | Elastisitas kulit, kekuatan tulang, penyembuhan luka | Sapi (Bovine), Ikan (Marine) |
Tipe II | Tulang rawan | Kesehatan sendi, fungsi sendi, gejala osteoarthritis | Ayam |
Tipe III | Kulit, otot, pembuluh darah | Elastisitas kulit, kesehatan pembuluh darah | Sapi (Bovine) |
Tipe V | Permukaan sel, rambut | Kesehatan rambut | Sering dalam multi-kolagen |
Tipe X | Tulang rawan dan tulang | Kesehatan sendi dan tulang | Ayam, Telur |
Saat memilih suplemen, perhatikan jenis kolagen yang terkandung untuk memastikan sesuai dengan tujuan kesehatan Anda. Banyak suplemen menawarkan campuran berbagai jenis kolagen.
Cara Meningkatkan Asupan Kolagen Secara Alami dan Melalui Suplemen
Ada dua cara utama untuk meningkatkan kadar kolagen dalam tubuh Anda: melalui makanan dan suplemen.
Sumber Makanan Kaya Kolagen
Beberapa makanan secara alami mengandung kolagen atau asam amino pembentuknya:
- Kaldu Tulang (Bone Broth): Dibuat dengan merebus tulang hewan (sapi, ayam, ikan) dalam waktu lama. Ini adalah sumber kolagen yang sangat baik dan mudah diserap.
- Ayam: Terutama bagian kulit dan tulang rawan (ceker ayam sering disebut-sebut).
- Ikan dan Kulit Ikan: Kulit ikan kaya akan kolagen Tipe I. Ikan berlemak seperti salmon juga mengandung zinc yang mendukung produksi kolagen.
- Daging Sapi: Terutama potongan daging yang mengandung banyak jaringan ikat (seperti sandung lamur atau brisket).
- Putih Telur: Mengandung asam amino prolin dalam jumlah besar, yang merupakan salah satu komponen utama kolagen.
Makanan Pendukung Produksi Kolagen
Selain makanan yang kaya kolagen langsung, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang menyediakan nutrisi penting untuk sintesis kolagen alami dalam tubuh:
- Vitamin C: Krusial untuk produksi kolagen. Sumbernya: buah sitrus (jeruk, lemon), beri, paprika, brokoli, kiwi.
- Zinc: Kofaktor penting. Sumbernya: kacang-kacangan, biji-bijian, kerang, daging merah.
- Copper (Tembaga): Juga berperan dalam sintesis kolagen. Sumbernya: jeroan, biji wijen, kacang mete, lentil.
- Prolin & Glisin: Asam amino pembentuk kolagen. Sumbernya: putih telur, produk susu, kubis, jamur, asparagus.
- Bawang Putih: Mengandung sulfur yang membantu mencegah kerusakan kolagen.
Tabel 2: Sumber Makanan Kaya Kolagen dan Pendukung Produksi Kolagen
Kategori Makanan | Contoh Makanan | Nutrisi Utama yang Berkontribusi |
Kaya Kolagen | Kaldu tulang (sapi, ayam, ikan), Ikan (dengan kulit), Ayam (ceker, leher), Daging merah (potongan berurat) | Kolagen |
Pendukung Produksi Kolagen | Buah sitrus, Beri, Sayuran hijau (brokoli, kale), Kacang-kacangan, Biji-bijian, Bawang putih, Putih telur | Vitamin C, Zinc, Copper, Prolin, Glisin, Sulfur |
Memilih Suplemen Kolagen yang Tepat
Jika asupan dari makanan dirasa kurang atau Anda menginginkan dosis yang lebih terukur, suplemen kolagen bisa menjadi pilihan. Bentuknya beragam:
- Bubuk (Hydrolyzed Collagen/Peptides): Ini adalah bentuk yang paling umum dan dianggap paling mudah diserap karena molekul kolagennya sudah dipecah menjadi lebih kecil. Mudah dicampurkan ke dalam minuman (kopi, teh, jus, smoothie) atau makanan (sup, oatmeal).
- Kapsul/Tablet: Praktis dan mudah dibawa, cocok bagi yang tidak suka rasa atau repot mencampur bubuk.
- Cairan/Minuman Kolagen: Pilihan siap minum yang seringkali ditambahkan perasa dan vitamin lain.
Tips Memilih Suplemen:
- Sumber: Pilih sumber yang sesuai preferensi Anda (sapi, ayam, ikan, atau alternatif vegan “collagen booster” yang mengandung nutrisi pendukung produksi kolagen).
- Jenis Kolagen: Sesuaikan dengan target manfaat (Tipe I & III untuk kulit/tulang, Tipe II untuk sendi).
- Hydrolyzed/Peptides: Pilih produk hydrolyzed collagen atau collagen peptides untuk penyerapan optimal.
- Bahan Tambahan: Perhatikan gula, perasa, atau pengawet tambahan. Pilih yang seminimal mungkin.
- Sertifikasi Pihak Ketiga: Cari produk yang telah diuji oleh lembaga independen untuk memastikan kualitas dan keamanannya.
Cek Produk Yang Mengandung Kolagen:
Realco Latte HNI: Kopi Nikmat Plus Kolagen
Realco Latte HNI – Realco Latte merupakan minuman bubuk kopi dengan tambahan gula aren dan kolagen yang menghadirkan rasa latte…
Realco Ginseng Coffee HNI: Kopi Sehat Plus Kolagen
Realco Ginseng Coffee HNI – Apakah Anda seorang pecinta kopi? Jika iya, pasti Anda ingin mencari kopi yang tidak hanya…
Realco Cappuccino HNI: Kopi Spesial Plus Kolagen
Realco Cappuccino HNI – Realco Cappuccino adalah minuman bubuk kopi spesial dengan tambahan gula aren dan kolagen. Dengan racikan unik…
Sabun Kolagen HNI HPAI Kulit Sehat Terawat
Sabun kolagen HNI HPAI merupakan Sabun Kolagen transparan yang halal. Digunakan untuk wajah maupun badan secara keseluruhan dan bisa dipakai…
Dosis yang Direkomendasikan dan Pertimbangan Keamanan
Meskipun bermanfaat, penting untuk mengonsumsi kolagen dengan bijak.
Berapa Banyak Kolagen yang Perlu Dikonsumsi?
Dosis suplemen kolagen bervariasi tergantung jenis kolagen dan tujuan penggunaannya. Secara umum, dosis yang sering diteliti dan direkomendasikan untuk hydrolyzed collagen berkisar antara 2.5 hingga 15 gram per hari.
- Kesehatan Kulit: Dosis 2.5 hingga 10 gram per hari sering digunakan dalam penelitian.
- Kesehatan Sendi: Dosis 10 hingga 15 gram per hari untuk hydrolyzed collagen, atau sekitar 40 mg per hari untuk Undenatured Type II Collagen (UC-II).
- Kesehatan Tulang: Penelitian menggunakan dosis sekitar 5 gram peptida kolagen spesifik per hari.
Selalu ikuti petunjuk dosis pada kemasan produk dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang paling sesuai dengan kondisi Anda.
Potensi Efek Samping dan Interaksi
Suplemen kolagen umumnya dianggap aman dengan sedikit efek samping yang dilaporkan. Namun, beberapa orang mungkin mengalami:
- Gangguan Pencernaan: Rasa tidak nyaman di perut, kembung, atau diare ringan.
- Rasa Tidak Enak di Mulut: Terutama pada suplemen berbasis ikan (marine).
- Reaksi Alergi: Jika Anda alergi terhadap sumber kolagen (misalnya ikan, telur, atau sapi).
- Hiperkalsemia (Kelebihan Kalsium): Jarang terjadi, namun bisa terjadi jika suplemen mengandung kalsium tambahan dalam jumlah tinggi, terutama dari sumber laut seperti tulang ikan hiu.
Penting untuk Lansia:
- Interaksi Obat: Kolagen mungkin berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti pengencer darah (misalnya warfarin). Selalu informasikan dokter Anda jika Anda mengonsumsi suplemen kolagen.
- Kondisi Ginjal: Individu dengan masalah ginjal perlu berhati-hati dengan asupan protein tinggi, termasuk dari suplemen kolagen.
Pentingnya Konsultasi Profesional Kesehatan
Sebelum memulai suplementasi kolagen, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu menentukan apakah suplemen kolagen tepat untuk Anda, merekomendasikan dosis yang sesuai, dan memeriksa potensi interaksi dengan kondisi kesehatan atau obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Ini adalah langkah penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas.
Tinjauan Bukti Ilmiah: Apa Kata Penelitian?
Manfaat kolagen bukanlah sekadar klaim tanpa dasar. Sejumlah penelitian ilmiah telah mengeksplorasi efek suplementasi kolagen, terutama pada populasi lansia.
Dukungan Riset untuk Manfaat Kolagen
- Kulit: Banyak studi, termasuk meta-analisis, menunjukkan perbaikan signifikan pada hidrasi, elastisitas, dan pengurangan kerutan kulit setelah konsumsi kolagen terhidrolisis secara rutin.
- Sendi: Penelitian pada penderita osteoarthritis menunjukkan pengurangan nyeri dan peningkatan fungsi sendi dengan suplementasi kolagen Tipe II (UC-II) atau peptida kolagen.
- Tulang: Studi terkontrol acak pada wanita pascamenopause menunjukkan peningkatan kepadatan mineral tulang setelah suplementasi peptida kolagen spesifik selama 12 bulan.
- Otot: Kombinasi suplementasi kolagen dengan latihan resistensi menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan massa otot dan mengurangi lemak pada lansia dengan sarcopenia.
Melihat Lebih Dekat Kualitas Penelitian
Meskipun banyak hasil positif, penting untuk melihat bukti secara kritis. Beberapa penelitian mungkin memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil atau durasi yang pendek. Selain itu, beberapa studi didanai oleh industri suplemen, yang berpotensi menimbulkan bias. Namun, secara keseluruhan, badan bukti yang berkembang menunjukkan potensi nyata dari suplementasi kolagen untuk mendukung penuaan yang sehat.
Kesimpulan: Mengoptimalkan Kesehatan di Usia 50+ dengan Kolagen
Seiring bertambahnya usia, menjaga kesehatan dan vitalitas menjadi prioritas. Kolagen, sebagai protein fundamental tubuh, memainkan peran penting dalam menjaga kekuatan dan elastisitas kulit, kenyamanan sendi, kepadatan tulang, dan massa otot – aspek-aspek yang sangat relevan bagi pria dan wanita di atas 50 tahun.
Bukti ilmiah yang ada menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kolagen, baik melalui makanan kaya kolagen (seperti kaldu tulang, ikan, ayam) dan makanan pendukung produksinya (kaya Vitamin C, Zinc, dll.), maupun melalui suplemen kolagen terhidrolisis, dapat memberikan manfaat nyata. Mulai dari kulit yang tampak lebih muda, sendi yang lebih nyaman, tulang yang lebih kuat, hingga otot yang lebih terjaga kekuatannya.
Namun, penting untuk diingat bahwa kolagen bukanlah pil ajaib. Pendekatan holistik yang mencakup pola makan seimbang, olahraga teratur, hidrasi cukup, dan tidur berkualitas tetap menjadi fondasi utama penuaan yang sehat. Suplemen kolagen dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam strategi ini.
Langkah Anda Selanjutnya:
- Pertimbangkan Diet Anda: Apakah Anda sudah cukup mengonsumsi makanan kaya kolagen atau pendukungnya? Coba tambahkan kaldu tulang atau ikan berlemak ke dalam menu mingguan Anda.
- Pikirkan Suplemen (dengan Bijak): Jika Anda tertarik mencoba suplemen, pilih produk berkualitas, perhatikan jenis dan dosisnya.
- Konsultasikan dengan Profesional: Ini adalah langkah terpenting. Bicaralah dengan dokter atau ahli gizi Anda sebelum memulai suplemen kolagen, terutama jika Anda memiliki kondisi medis atau sedang minum obat.
Menua adalah sebuah keniscayaan, tetapi menua dengan sehat dan aktif adalah pilihan. Dengan memahami peran kolagen dan memanfaatkannya secara bijak, Anda dapat mendukung tubuh Anda untuk tetap kuat, lentur, dan bersemangat di usia 50 tahun ke atas dan seterusnya.
Daftar Pustaka:
- my.clevelandclinic.org. (diakses April 14, 2025). Collagen: What It Is, Types, Function & Benefits. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23089-collagen
- National Center for Biotechnology Information (NCBI). (diakses April 14, 2025). Biochemistry, Collagen Synthesis – StatPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507709/
- Harvard T.H. Chan School of Public Health. (diakses April 14, 2025). Collagen – The Nutrition Source. https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/collagen/
- WebMD. (diakses April 14, 2025). Collagen and Your Body: What to Know. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-collagen-and-your-body
- WebMD. (diakses April 14, 2025). Health Benefits of Collagen. https://www.webmd.com/diet/collagen-health-benefits
- Healthline. (diakses April 14, 2025). Collagen: Benefits, Side Effects, and More. https://www.healthline.com/nutrition/collagen
- National Center for Biotechnology Information (PMC). (diakses April 14, 2025). A Review of the Effects of Collagen Treatment in Clinical Studies. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8620403/
- Siloam Hospitals. (diakses April 14, 2025). Sejumlah Manfaat Kolagen untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/manfaat-kolagen
- Alodokter. (diakses April 14, 2025). Berbagai Manfaat Kolagen untuk Kesehatan. https://www.alodokter.com/berbagai-manfaat-kolagen-untuk-kesehatan
- Hello Sehat. (diakses April 14, 2025). Suplemen Kolagen: Kegunaan, Dosis, Efek Samping, dll.. https://hellosehat.com/obat-suplemen/minum-suplemen-kolagen/
- Halodoc. (diakses April 14, 2025). Kolagen Bisa Dimakan? Ini yang Terjadi pada Tubuh. https://www.halodoc.com/artikel/kolagen-bisa-dimakan-ini-yang-terjadi-pada-tubuh
- iHerb Blog. (diakses April 14, 2025). Kolagen Vegan: Manfaat, Booster, dan Kiat dari Ahli Gizi Terdaftar. https://id1.iherb.com/blog/vegan-collagen-benefits/1673
- Arthritis Foundation. (diakses April 14, 2025). Are Collagen Supplements Helpful for Arthritis?. https://www.arthritis.org/health-wellness/treatment/complementary-therapies/supplements-and-vitamins/can-collagen-supplements-help-arthritis
- Healthline. (diakses April 14, 2025). Top 8 Benefits of Collagen. https://www.healthline.com/nutrition/collagen-benefits
- Medical News Today. (diakses April 14, 2025). Collagen for osteoporosis: Does it help?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/collagen-for-osteoporosis
- iHerb Blog. (diakses April 14, 2025). 3 Tipe Kolagen dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. https://id1.iherb.com/blog/3-types-of-collagen-health-benefits/1734
- PubMed (PMC). (diakses April 14, 2025). Effects of Oral Collagen for Skin Anti-Aging: A Systematic Review and Meta-Analysis. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10180699/
- Halodoc. (diakses April 14, 2025). Catat, Ini 7 Manfaat Kolagen untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan. https://www.halodoc.com/artikel/catat-ini-7-manfaat-kolagen-untuk-kesehatan-tubuh-dan-kecantikan
- CB Supplements. (diakses April 14, 2025). What are the 5 Types of Collagen? Their sources & if you need all 5. https://cbsupplements.com/cc/what-are-5-types-of-collagen/
- Halodoc. (diakses April 14, 2025). Ini Rekomendasi Collagen Drink yang Bantu Pelihara Kesehatan Kulit. https://www.halodoc.com/artikel/ini-rekomendasi-collagen-drink-yang-bantu-pelihara-kesehatan-kulit
- Alodokter. (diakses April 14, 2025). 7 Makanan yang Mengandung Kolagen Tinggi. https://www.alodokter.com/ini-daftar-makanan-yang-mengandung-kolagen
- CNN Indonesia. (diakses April 14, 2025). 3 Ikan yang Mengandung Kolagen, Bikin Wajah Awet Muda. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240719105254-262-1123152/3-ikan-yang-mengandung-kolagen-bikin-wajah-awet-muda
- Healthline. (diakses April 14, 2025). 13 Foods That Boost Your Body’s Natural Collagen Production. https://healthline.com/health/beauty-skin-care/collagen-food-boost
- Cleveland Clinic Health Essentials. (diakses April 14, 2025). 18 Foods With Collagen Boosting Benefits. https://health.clevelandclinic.org/the-best-way-you-can-get-more-collagen
- Alodokter. (diakses April 14, 2025). 7 Minuman Kolagen Terbaik agar Kulit Tetap Sehat dan Tampak Awet Muda. https://www.alodokter.com/minuman-kolagen-terbaik-agar-kulit-tetap-sehat-dan-tampak-awet-muda
- PubMed (PMC). (diakses April 14, 2025). Effects of hydrolyzed collagen supplementation on skin aging: a systematic review and meta-analysis. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33742704/
- PubMed (PMC). (diakses April 14, 2025). Collagen Supplementation for Joint Health: The Link between Composition and Scientific Knowledge. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10058045/
- PubMed (PMC). (diakses April 14, 2025). Specific Bioactive Collagen Peptides in Osteopenia and Osteoporosis: Long-Term Observation in Postmenopausal Women. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8441532/
- PubMed (PMC). (diakses April 14, 2025). Specific Collagen Peptides Improve Bone Mineral Density and Bone Markers in Postmenopausal Women—A Randomized Controlled Study. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5793325/
- Healthline. (diakses April 14, 2025). How Much Collagen Should You Take per Day?. https://www.healthline.com/nutrition/how-much-collagen-per-day
- MedicineNet. (diakses April 14, 2025). What Are the Side Effects of Taking Collagen?. https://www.medicinenet.com/what_are_the_side_effects_of_taking_collagen/article.htm
- PubMed (PMC). (diakses April 14, 2025). The effects of collagen peptide supplementation on body composition, collagen synthesis, and recovery from joint injury and exercise: a systematic review. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8521576/